Jika anda ingat kisah Romeo And Juliet yang akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidup karena cinta mereka yang tidak direstui, konon peristiwa yang sama juga pernah terjadi di kota Bengkulu ini. Namun kali ini cara mereka mengakhiri hidup sedikit berbeda, kalau Romeo & Juliet meminum racun, sepasang muda-mudi Bengkulu ini memilih untuk mengakhiri hidup mereka dengan menceburkan diri ke Danau, inilah yang konon menjadi cikal bakal nama Danau Dendam Tak Sudah (DTS) yang berada di kawasan Cagar Alam Dusun Besar Kota Bengkulu.
Tapi itu baru satu cerita. Cerita lain yang menurut penulis lebih bisa diterima bahwa dulunya Danau ini sengaja dibuat untuk mencegah mengalirnnya air laut ke darat dengan membuat penampangnya. Karenanya lokasi danau ini hanya sekitar 2km saja dari bibir pantai. Selain itu konon, pada zaman penjajahan, Belanda pernah membangun DAM (Bendungan) agar lebih tertata dan tidak mudah meluap yang dapat mengakibatkan banjir. Setelah masa kemerdekaan, Dam ini menjadi terbengkalai dan sering disebut oleh warga sekitar sebagai DAM Tak Sudah. Nama inilah yang kemudian berkembang menjadi Dendam Tak Sudah. Kenapa kata "DAM" menjadi "Dendam"? biarlah sejarah yang menyimpannya. Yang pasti nama ini justru mengundang rasa ingin tahu orang lain yang belum pernah berkunjung ke Danau ini.
Melengkapi landscape indah ini, terdapat view Bukit Barisan yang seolah menjadi Background dari ciptaan Sang Maha Besar ini. Jika berkunjung di pagi hari, maka cahaya matahari pagi membuat danau ini memantulkan kilauan bak mutiara di permukaan air. Benar-benar menawan dan menyejukan jiwa.
Jadi, Jika anda ke Bengkulu, jangan lupa untuk mampir ke Danau DTS ini. Lokasinya yang hanya berjarak sekitar 6 km dari pusat kota, membuat lokasi wisata yang satu ini sangat mudah untuk dijangkau. Rugi jika sudah jauh-jauh ke Bengkulu namun tidak sempat singgah di sini. Dari Pasar Panorama, lokasi ini bisa ditempuh dengan menggunakan angkot sekitar 10-15 menit saja. Kalau punya kendaraan pribadi, bisa lebih cepat lagi, karena memang lokasinya masih berada dalam kawasan kota Bengkulu.
Dari pinggir Danau yang sekarang sudah banyak berdiri pondok-pondok penjual jagung bakar, kita bisa menikmati hamparan Danau seluas 37,5 Ha ini yang begitu indah dengan air yang merah kecoklat-coklatan. Eits, jangan salah, warna ini bukan disebabkan oleh polusi, tapi memang tumbuhan atau lumut yang ada di dalam danau ini berwarna merah Kecoklatan. Sejauh ini masih banyak warga sekitar yang mandi-mandi di pinggiran danu ini.
Pada sore hari, meskipun sunset tidak bisa dinikmati di sini, namun justru lokasi ini menjadi tempat nongkrongnya muda-mudi yang lagi dilanda asmara. Pondokan yang ada di pinggir sungai, memang sengaja disediakan penjual jagung bakar yang kebanyakan merupakan warga sekitar kawasan ini. Tidak mahal, satu buah jagung bakarnya ditawarkan seharga 4-5 ribu dan anda bisa duduk berlama-lama di bangku-bangku ini. Tapi jika tidak mau belanja, sebaiknya jangan duduk di bangku ini, cukuplah di pinggir Danau sembari menyentuhkan kaki ke permukaan air danau yang terasa sejuk.(Ahmad Medapri)
No comments:
Post a Comment